Sekitar tahun 80-an bajing loncat di jalur lintas Sumatera sangat ditakuti. Truk dan bus antar pulau sering menjadi sasarannya. Ternyata kini di Jakarta juga ada bajing loncat dalam bentuk lain.
Suatu pagi, di perjalanan menuju kantor, selepas pintu tol Cakung ke arah Pulogadung, kendaraan merayap. Seorang remaja tanggung memanjat truk yang sedang terhenti. Dari atas dia mengambil beberapa besi bekas, seperti velk mobil.
Dia menjatuhkan barang curiannya dari atas. Para pengendara motor menjauh untuk menghindari kejatuhan besi. Tak ada yang bereaksi, bahkan untuk sekedar berteriak. Semua orang berkonsentrasi dengan macet yang tengah dihadapi, termasuk aku.
Kali kedua, selepas Pulogadung Trade Center, sebuah mobil yang ringsek sedang diderek. Diam-diam seorang anak kecil merayap dan memasuki mobil yang diderek tadi. Pengemudi dan keneknya yang ada di mobil derek tidak menyadari hal ini. Anak tersebut mengambil ban serep. Aku yang ada di jalur berbeda dan berjarak satu mobil dari mobil derek sekali lagi hanya bisa terpaku diam menyaksikan hal ini.
Kali ketiga, terjadi di perempatan Pulomas. Seorang pemuda menaiki truk yang membawa ayam. Meskipun truk cukup tinggi, sang pemuda berhasil mengambil dua ekor ayam. Tak jauh dari lokasi kejadian, polisi sibuk mengatur lalu lintas. Aku yang melihat dari belakang lagi-lagi terdiam.
Moral Cerita:
- Hati-hati di jalanan, terutama jika membawa barang di truk terbuka yang dapat mengundang bajing loncat. Jika terpaksa, tempatkan seorang penjaga di belakang atau ikatlah barang dengan kencang.
- Orang di Jakarta semakin cuek dan sibuk dengan diri masing-masing. Jangan pernah berharap ada pahlawan seperti dalam film. Siapkan kondisi terburuk di jalanan. Polisi juga tidak bisa terlalu diharapkan.
- Setiap hari seolah-olah kita diajarkan untuk lari dari tanggung jawab. Bagaimana mungkin kita tidak bertindak ketika ada kejahatan di depan mata. Mau teriak takut dikeroyok. Jika ini terus berlangsung, jangan-jangan hati nurani kita bisa tumpul (“Kita?, elo aja kali…Gue nggak”) .
Anda punya pengalaman yang sama?
Coba yang diambil sama bajing loncat itu kangkung yang ada lintahnya..
ga nyambung ya mas?