Minggu lalu saya terlibat diskusi menarik dengan seorang ustad terkenal di Bandung selepas salat Jumat. Ustad yang berambut gondrong ini baru saja bertindak sebagai khatib Jumat di mesjid kantor kami.
Sambil menikmati makan siang berjamaah di rumah pemilik perusahaan kami, beliau berkisah kalau dia pernah nyantri di Gontor selama dua tahun (kelas akselerasi). Setelah mengetahui saya juga pernah nyantri di Gontor, obrolan pun mencair.
Sang ustad berkisah kalau dia diasingkan ke Gontor oleh ayahnya karena sediki nakal. Lho, kok cuma 2 tahun?
Lanjutkan membaca “Matrud”
Tag: Tajribi