Tag: Tarawih

Tarawih

Tarawih berjamaah bagi para pekerja metropolitan Jakarta merupakan suatu kemewahan. Bahkan untuk berbuka puasa di rumah sekalipun, banyak yang tidak bisa merasakannya, termasuk saya. Rumah di pinggiran Jakarta yang relatif jauh dari tempat kerja di pusat kota menjadi penyebabnya. Ditambah lagi, kemacetan yang memuncak menjelang waktu berbuka membuat patah arang untuk mengejar taraweh berjamaah. Karena itu saya tidak mau menambah kemacetan jalan dan ikhlas berbuka puasa di luar rumah.

Minggu malam yang lalu kami memperoleh kemewahan dengan bertarawih di mesjid Al Azhar Kebayoran. Kebetulan, sorenya ada acara bedah buku ‘Negeri 5 Menara’ karangan teman saya A Fuadi di tempat yang sama. Jadi sekalian bisa ngabuburit. Acara ini dihadiri sekitar 100 pengunjung yang terdiri dari anak muda anggota YISC dan masyarakat umum. Tanggapan terhadap acara ini cukup baik ditunjukkan dengan banyaknya peserta yang ingin bertanya. Acara yang dimulai pukul 16.00 ini berakhir sekitar pukul 17.30. Jadi, waktu berbuka tinggal sebentar lagi. Mau buka di mana? Lanjutkan membaca “Tarawih”

Punggahan

Sebentar lagi Ramadhan akan tiba. Ingatan saya kembali ke beberapa tahun silam saat saya masih SD dan tinggal di perkebunan di Gohor Lama, dua jam perjalanan dari Medan, Sumut. Sesuai tradisi setempat, pada malam pertama Ramadhan, sholat tarawih belum dilakukan. Ini berbeda dengan tradisi yang umum berlaku di mana sholat tarawih langsung dilakukan pada malam pertama Ramadhan.

Di lingkungan perkebunan, malam pertama ini disebut punggahan. Pada sebagian daerah disebut dengan munggah. Satu hari menjelang puasa biasanya terlihat orang berseliweran membawa rantang untuk disampaikan kepada orangtua atau orang yang dituakan.

Secara bahasa munggah artinya naik. Barangkali karena memasuki Ramadhan, jiwa kita akan naik derajatnya menjadi lebih baik dan lebih bertakwa. Lanjutkan membaca “Punggahan”