Tarawih berjamaah bagi para pekerja metropolitan Jakarta merupakan suatu kemewahan. Bahkan untuk berbuka puasa di rumah sekalipun, banyak yang tidak bisa merasakannya, termasuk saya. Rumah di pinggiran Jakarta yang relatif jauh dari tempat kerja di pusat kota menjadi penyebabnya. Ditambah lagi, kemacetan yang memuncak menjelang waktu berbuka membuat patah arang untuk mengejar taraweh berjamaah. Karena itu saya tidak mau menambah kemacetan jalan dan ikhlas berbuka puasa di luar rumah.
Minggu malam yang lalu kami memperoleh kemewahan dengan bertarawih di mesjid Al Azhar Kebayoran. Kebetulan, sorenya ada acara bedah buku ‘Negeri 5 Menara’ karangan teman saya A Fuadi di tempat yang sama. Jadi sekalian bisa ngabuburit. Acara ini dihadiri sekitar 100 pengunjung yang terdiri dari anak muda anggota YISC dan masyarakat umum. Tanggapan terhadap acara ini cukup baik ditunjukkan dengan banyaknya peserta yang ingin bertanya. Acara yang dimulai pukul 16.00 ini berakhir sekitar pukul 17.30. Jadi, waktu berbuka tinggal sebentar lagi. Mau buka di mana? Lanjutkan membaca “Tarawih”