Keliling dunia memang menjadi impianku, meski baru sedikit yang kesampaian. Baru Singapura, Jerman, Perancis dan Belanda yang pernah kuinjak. Untung ada Google Maps yang bisa membuatku mengunjungi negara manapun di bumi ini. Mau tau caranya?
Klik saja Google.com. Kemudian pilih Maps. Dari sini kita bisa memilih negara mana yang mau kita kunjungi. Dari ketinggian 10.000 km kita bisa melihat bumi dalam bentuk flat, bukan bentuk aslinya yang bulat seperti dalam Google.Earth.
Setelah kita tentukan negara mana yang akan kita tuju, kita bisa mengklik terus menerus (zoom in) hingga semakin lama semakin dekat ke bumi. Jarak terdekat yang bisa terlihat adalah 50 m.
Memang, agak sulit untuk mengidentifikasi tempat yang akan kita tuju jika kita tidak mempunyai patokan yang jelas. Pilihan pandangan lewat satelit hanya memperlihatkan citra apa adanya, tanpa nama tempat. Memang terkadang ada nama tempat, tetapi kurang terperinci. Untuk Jakarta, patokan yang membantu kita untuk mengidentifikasi adalah Monas, Senayan dan Bandara Soekarno Hatta.
Bagi kota yang terkenal seperti Paris, New York, Amsterdam, Frankfurt, memang tersedia nama-nama tempat yang sangat detil. Tidak demikian halnya dengan tempat di negara kita. Untuk Jakarta, sekalipun, fasilitas gambarnya hanya lewat satelit. Belum ada yang berbentuk Map dan Terrain yang memuat nama jalan secara detil.
Jika mau gampangnya, kita bisa mengetikkan langsung nama kota yang hendak kita tuju. Tapi cara ini kurang menarik, karena prosesnya tidak dapat diikuti. Sensasi melihat bumi dari jauh, kemudian membesar, membesar dan membesar merupakan pengalaman yang mencerahkan.
Kalau kita sedang membaca buku Ayat-Ayat Cinta, misalnya, tempat-tempat yang disebutkan dalam buku tersebut dapat kita lacak. Demikian juga suasana Paris dalam buku Da Vinci Code. Posisi Museum Louvre dan gedung lainnya bisa kita lacak.
Perjalanan keliling Eropa Ikal dalam buku Edensor atau Mesjidil haram juga dapat kita lacak. Pokoknya, kenikmatan membaca buku petualangan bisa bertambah dengan mengakses Google Map.
Memang program ini tidak sempurna betul. Yang menjadi sisi lemah Google Maps barangkali adalah data yang kurang update. Menurut pengamatan saya, gambar pada Google Map diambil di bawah tahun 2005.
Ini dapat terlihat dari beberapa mall yang belum terlihat, padahal saat ini sudah ada, seperti Discovery Shopping Mall di Kuta, Bali, dan Mall Artha Gading, Jakarta. Kalau bisa update, minimal dua kali setahun pasti program ini akan lebih yahud.
Sejujurnya kekurangan ini tidak mengurangi minat saya untuk terus menjelajah dunia dengan Google Maps. Mudah-mudahan dengan memahami lebih dulu posisi kota-kota yang ingin saya kunjungi, kelak saya akan mengunjunginya secara nyata. Mau mencoba juga? (Hery Azwan, 24/02/2008).
wah hebat, saya juga mau donk diajuak keliling dunia? pengen sih tapi belum kesampaian, saya penguna scorpio 2007, sudah gonta ganti motor dan mulai aktif pake motor 2002 akhir, thanks
ok. sy sangat setuju dgn pendapat pada kalimat pd paragraf akhir…bisa berlaku utk law attraction…
Artikel yg bagus, Kunjungan pertama semoga kita bisa jadi sahabat 🙂
bagusssssssssss…
mita tolong
saya ingin menjelajahi dunia melalui map dunia …
semoga bisa saya mengelilinginya …
Aku coba umroh melalui Google Maps.
Insyaallah.
Aslm mlkum… Sya pun stju bgt dgn klian omng kn..