Tiga minggu ke depan, suhu politik diproyeksikan sedikit menurun. Meski PSSI gak ikutan, tapi rakyat Indonesia nggak mau kalah dengan rakyat Eropa, untuk mendukung jagoannya masing-masing di ajang Euro 2008. Berbagai acara nonton bareng diadakan dan menjadi sebuah ajang promosi yang efektif bagi produk tertentu.
Pendukung FPI dan pendukung AKKBB, boleh jadi bisa mendukung tim yang sama. Sama halnya dengan Ronaldo dan Deco yang beda klub, tetapi di Euro bermain dalam satu tim membela negaranya Portugal.
Wapres Jusuf Kalla, yang hadir di studio RCTI sebagai pengamat bola sebelum pertandingan perdana, mengingatkan rakyat Indonesia untuk mengatur waktu dengan baik selama Euro. “Sebelum menonton, kalau bisa tidur dulu. Setelah nonton tidur lagi. Yang penting tidur cukup, sehingga tidak mengganggu aktivitas kerja atau bisnis.” Rupanya, JK tidak mau dituduh oleh lawan politiknya berupaya mengalihkan isu BBM dengan keriaan Euro. Atau, tak mau dianggap mempromosikan gaya hidup yang tidak produktif.
Saya sudah lama tidak mengikuti pemberitaan tentang sepakbola sehingga nggak ngeh dengan isu-isu hangat yang berseliweran. Karena terpengaruh eforia televisi dan teman-teman kantor (sebagian ada yang taruhan), akhirnya saya sedikit terpengaruh.
Pengennya sih saya mau nonton pertandingan terpilih, terutama tim-tim yang banyak dihuni bintang seperti Perancis, Portugal, Italia, Belanda, dan Jerman. Tapi, apa daya. Selisih lima jam dengan Swis dan Austria membuat pertandingan selalu tayang pada tengah malam. Pertandingan pertama biasanya berlangsung pukul 11 malam. Sementara pertandingan kedua sekitar pukul 1 dini hari.
Mata ini rupanya tidak bisa diajak berkompromi. Sudahlah, yang penting pagi-pagi saya bisa melihat hasil pertandingan di hampir semua stasiun tv. Kalau terlewat, masih bisa melihatnya di internet. Bagaimana dengan Anda?
Hal yang membuat saya terkagum-kagum ialah betapa damai dan sejahteranya negara-negara Eropa itu. Rakyat bisa mengambil cuti dan bersenang-senang menonton bola di negara lain: Buka baju, mengibar-ngibarkan panji kesebelasan favoritnya, tertawa-tawa dan makan enak.
Ketika situasi itu saya bandingkan dengan negara saya, saya jadi sedih. Boro-boro cuti. Kerja keras selama 24 jam sehari dan setahun penuh pun gaji masih kurang.
Apalagi, persoalan yang dihadapi masyarakat dan bangsa pun banyak sekali. Boro-boro ngurusin bola. Kita masih “berkubang” gurusin BBM, UAN, Ahmadiyah, Pemilu Bupati/Gubernur dsb. Oalaaah! 🙂
setiap kali ada euro, saya selalu menjagokan belanda, hehehehe 😆 kalau atau menang, ndak masalah. gaya total football yang pernah dikembangkan oleh john kruyft (salah nggak nih nulisnya, hehehehehe ) selalu menarik utk ditonton. apalagi ketika menyaksikan kiprah marco van basten pada masa jayanya dulu.
Saya selalu menjagokan Italia.. Mau laga di mana juga, tetep ngebelain Italia… Kalau Piala Asia mereka ikut main, saya juga mendukung Italia.. 🙂
)
…meskipun kalah 3-0..
ga pa2… tetap cinta Italia.. (cinta mati nih…
njagoin PersiB
Persautan Sipakbola Belanda 😀
tadinya inggris cuman gk kebagian tiket.
hik hiks hiks…
diriku tau hasil cuma dari inet terus..
ga da tipi 😥
Wahhh aku mah ngga suka sepak bola, jadi ngga bisa komentar deh. Mungkin kalau Riku gede dan jadi atlit bola, baru saya dukung hihihi.
Benerkan …
si Abang begadang …
hehehe …
Njagoin sapa bang ???
Kalo aku sih kayaknya Jerman deh …
(kenapa Jerman ??? –> karena seragamnya bagus … !!!)(lhaaa ???)
dasar trainer gak ngerti bola …
Saya tidak terlau suka Sepak Bola…nanti kalau Massa atau Alonso udah jadi pemain penyerang atau gelandang..saya nonton juga deh…
Jadi inget canda temen saya yg nggak suka bola ” ngapain 22 orang berebut 1 bola..udah dapet..malah di kasih ke temennya…besok2 saya beliin u mereka 22 bola..biar nggak rebutan ” hehehe….