Hari Kamis lalu (27/3/2008), aku kedatangan keponakan dari Medan. Bersama papanya, Dhea dan Dita akan menghadiri pernikahan kerabat mereka yang tinggal di Cempaka Putih.
Jumat sore, di saat papanya masih asyik belanja di Mangga Dua, aku mengajak Dea, Dita dan sepupu mereka Fira jalan-jalan. Awalnya, aku hanya mau makan malam bersama mereka. Tidak lebih.
Ternyata Dhea mengajakku bermain ke Time Zone. Ya sudah, aku beli tiket seharga Rp 60.000 dengan isi kartu senilai Rp 120.000. Dengan kartu ini kita dapat bermain sepuasnya di sini cukup dengan menggesekkan kartu.
Setelah selesai di beberapa permainan mataku tertuju pada tulisan Music Room. Aku perhatikan, kok ada yang sedang bernyanyi di dalamnya.
Melihat masih ada satu ruang kosong, langsung kami memasukinya. O, ternyata ini ruang semacam karaoke, hanya saja kita memutar secara self service. Tidak ada petugas yang mengoperasikannya.
Satu lagu bertarif Rp 2.500. Cukup murah, khan? Pilihan lagu juga cukup up to date. Ada lagu ‘Menjaga Hati’ dari Yovie and Nuno, ada ‘Sebelas Januari’ dari Gigi. Pokoknya lagu-lagu baru sudah tersedia.
Hanya saja, video klipnya bukan yang asli, melainkan tempelan. Pada lagu ‘Makhluk Tuhan Yang Paling Sexy’, misalnya, video klipnya memperlihatkan adegan seorang suku terasing memanjat pohon kelapa dengan cepat laksana beruk.
Kalau sekedar menyalurkan hobi berkaraoke, bagiku cukuplah. Murah meriah. Yang penting hati senang. Sambil menunggu keponakan bermain, aku sibuk berkaraoke. “Biarlah aku menjaga perasaan ini ho….” Ah senangnya. Kapan karaoke lagi ya? (Hery Azwan, 31/3/2008)
“engkau pergi, aku tak kan pergi ”
“kau menjauh, aku tak kan jauh …”
Sebenarnya diriku masih mengharapkan mu …
(iya enak bener lagi itu …)
Tapi lagu Mulan videoklipnya manjat pohon kelapa ? (wah gak kebayang aku …)