Sudah seminggu ini aku berlangganan tivi kabel dari First Media. Norak ya, baru berlangganan sekarang.

Sebenarnya bukan karena tidak mampu (idih ngeles…). Selama ini aku merasa waktu untuk menonton tivi sangat sedikit karena pagi-pagi sudah pergi kerja dan pulang sudah malam. Praktis tivi kabel hanya bisa ditonton leluasa  di hari libur. Jadi kalau dihitung-hitung rugi dibandingkan beli DVD.

Selain itu, aku juga khawatir kalau tivi kabel akan mengurangi waktu membaca buku.  Karena itu, niat untuk  memasang tivi berlangganan selulu kukubur dalam-dalam meskipun aku sangat sering mengunjungi stan promosi Indovision dan Astro.

Tapi, hari Minggu lalu aku tak kuasa menolak tawaran salesman tivi kabel yang sedang berpromosi di kompleksku. Apalagi, sambungannya sudah ada di depan rumah, sehingga tinggal ditarik kabel sedikit.

Ada dua pilihan paket, yaitu cable 66 seharga Rp 149.000 dan cable 33 seharga Rp 99.000. Cable 66 berisi 66 saluran, sementara cable 33 berisi 33 saluran. Setelah kutimbang-timbang aku memilih Cable 33.

Yang penting ada siaran berita berbahasa Inggris dari Aljazeera, ABC, sebagai sarana untuk melatih listening skill. Sayang, Fashion tv tidak ada di paket ini. Kalau mau, kita harus menambah 25.000.

Selama sebulan ini hampir semua saluran dibuka sebagai promosi, meski aku tidak membeli layanan tsb . Aku jadi bisa menonton HBO dengan beberapa turunannya: HBO, HBO Signature, HBO Family. Ada juga MGM, Cinemax, Star Movies, AXN. Di saluran berita juga ada BBC, CNN, CNN Headlines, ABC, Bloomberg.

Karena kebanyakan saluran, akhirnya aku asyik memindahkan saluran sehingga tidak satupun acara yang kutonton secara tuntas. Rasanya penasaran melihat acara apa yang sedang diputar di saluran sebelah. Di sinilah pentingnya program guide untuk mencari acara kesukaan kita.

Hidup barangkali juga seperti ini. Jika kita tidak mempunyai tujuan yang jelas, kita hanya akan diombang-ambing keadaan. Yang ini mau, yang itu oke juga, yang ono menarik, yang situ asoy. Melihat orang bisnis restoran kok asyik ya. Melihat internet marketing lagi booming kok rasanya saya bisa ya. Melihat kontes penyanyi atau pelawak rasanya kok saya berbakat ya.

Akhirnya tak satupun yang kita tekuni dan menjadi ahli di bidang tersebut. Setelah umur mulai uzur, baru kita sadar bahwa segalanya telah terlambat.

Sebuah gunung yang tinggi seperti Galunggung akan selalu lebih diingat dibanding banyak bukit kecil yang kita jumpai di jalur selatan Jawa Barat. Orang tidak pernah kenal dan peduli nama bukit-bukit itu.

Gunung melambangkan fokus, sementara bukit melambangkan tidak adanya fokus. Karena itu, jadilah gunung. Jangan jadi bukit. Nyambung nggak seehhh?

• Urban Life