Setelah kesuksesan buku Laskar Pelangi, telah banyak buku yang meniru resepnya. Kisah masa kecil atau masa-masa belajar yang penuh keceriaan atau malah kesulitan hidup memang menarik untuk dibaca. Biasanya, buku seperti ini ditulis berdasarkan kisah pribadi penulisnya. Di antara sekian banyak buku bergenre ini, hanya dua buku yang menurut saya fenomenal, yakni trilogi Negeri 5 Menara (termasuk Ranah 3 Warna) yang ditulis oleh A Fuadi dan 10 Autumn 9 Summer yang ditulis oleh Iwan Setiawan. Bahkan, Negeri 5 Menara yang mengeksplorasi suasana di Pondok Modern ini sudah difilmkan dan menuai sukses. Sementara 10A9S juga akan dibuat filmnya dan saat ini konon masih dalam tahap produksi.
Kategori: Book Discussion
CT Si Anak Singkong
Sudah lama aku tidak membeli buku cetak. Sejak adanya buku digital yang sangat nikmat dibaca melalui iPad, hampir berbulan-bulan aku tidak membeli buku cetak baru. Tak sengaja, minggu yang lalu aku ke Gramedia menemani ponakan yang bermaksud membeli tas. Buku Anak Singkong langsung menarik perhatianku karena sosok pengusaha yang diceritakan dalam buku ini sangat mewarnai hidupku. Betapa tidak, aku sering belanja di supermarket miliknya, aku menonton tv di stasiun miliknya, aku membaca berita singkat di media dotcom miliknya, aku membeli eskrim favorit di gerai miliknya. Cuma menabung saja yang belum kulakukan di bank miliknya.
Ranah 3 Warna

Sebenarnya buku ini sudah saya tamatkan lebih dari satu bulan yang lalu, tapi karena kesibukan (bahasa halus dari “kemalasan”), baru saat ini saya sempat merawikannya untuk blog yang mulai terbengkalai ini. Sulit juga menulis secara berbeda apa yang sudah dibicarakan oleh banyak bloggers di dunia maya dan tokoh nasional Remi Silado di Kompas Minggu ini. Lanjutkan membaca “Ranah 3 Warna”
Mengapa Rama Harus Bohong?
Heboh mengenai kebohongan publik yang telah dilakukan Eko Ramaditya ikut membawa-bawa nama Grafindo Media Pratama sebagai penerbit buku Blind Power, tempat saya bekerja. Saya pribadi shock bercampur sedih mendengarnya. Klaim Rama selama ini bahwa dia menjadi music game composer untuk beberapa game terkenal dari Jepang dan Korea ternyata cuma isapan jempol. Lanjutkan membaca “Mengapa Rama Harus Bohong?”
Membaca Ajip Rosidi

Orang ini memang jenius. Pada umur 17 tahun sudah menerbitkan buku. Tidak punya ijazah SMA, tapi bisa menjadi dosen di Jepang selama 20 tahun. Ruarrrr biasa… Lanjutkan membaca “Membaca Ajip Rosidi”

