Dalam sebuah rapat RT menjelang HUT RI kemarin saya sempat bertukar pikiran dengan beberapa orang tetangga merespons kasus teroris belakangan ini. Tentu saja, sesuai dengan persepsi masing-masing yang terkadang bias.
Seorang Bapak yang cukup dandy berkata, ”Kalau kita-kita ini susah banget bikin anak. Paling banyak dua sudah syukur. Kalau mereka yang di kampung-kampung, maaf-maaf seperti tukang bakso, mereka bisa punya tujuh anak. Lalu anaknya dimasukin ke sekolah mana? Paling-paling ke pesantren, karena dia tidak akan mampu di sekolah umum. Terus di sana diajarin apa? Aliran keras?” Oow, ada kata pesantren di sana. Lanjutkan membaca “Alam Pikiran Pesantren”
