Sabtu kemarin, aku “terpaksa” ke Tanah Abang (Tenabang) menjemput adik dan istriku, tepatnya di gedung baru yang warnanya hijau itu. Untuk mencapai tempat ini, diperlukan kesabaran ekstra karena pintu masuk parkirnya cuma satu. Sebelum masuk gedung kita harus rebutan dengan kendaraan lain. Semrawut sekali suasananya…. Lanjutkan membaca “Tenabang”
Kategori: Diary
Menemukan Kebesaran Tuhan di Planetarium
Ahad 1 Juni 2008 istriku mau melihat temannya yang buka stan bazar di Hotel Grand Alia. Setelah kuturunkan di lobi hotel, aku bergegas menuju Taman Ismail Marzuki. Sudah lama aku nggak ke planetarium, sementara selalu ada rasa kangen ke sana.
Suasana di planetarium dapat meruntuhkan segala kesombongan manusia. Betapa kecilnya bumi, planet yang kita tinggali, dibandingkan planet lain. Hanya seperti noktah. Apalagi jika dibandingkan galaksi dan seluruh alam semesta yang tak bertepi. Bumi saja hanya sebesar titik kecil, apalagi kita manusia yang tinggal di atasnya. Lanjutkan membaca “Menemukan Kebesaran Tuhan di Planetarium”
Ada Apa di Pusat Buku Indonesia?
Hari ini, Jumat 30 Mei 2008, saya baru menghadiri pembukaan Pusat Buku Indonesia yang diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Tempat ini terletak di Hypermall Kelapa Gading (ancer-ancer di seberang Makro). Seluruh penerbit buku yang tergabung dalam Ikapi menampilkan buku terbitan mereka di sini.
Demam Panggung
Salah satu yang sangat ditakuti manusia adalah berbicara di depan umum. Dulu, saat tampil di depan umum saya selalu dihantui kekhawatiran. Tetapi sekarang sudah banyak berkurang. Hanya ketika audience-nya agak berbeda, baru saya agak sedikit ciut.
Sarapan Pagi Vs Hajat Pagi
Sarapan pagi bagi kebanyakan orang menjadi “ritual” yang wajib dikerjakan setiap hari. Tanpa sarapan, badan serasa lemas sehingga dapat mengganggu aktivitas hari itu. Waktu saya SD, saya sering melihat teman yang pingsan di lapangan saat upacara bendera. Setelah diselidik oleh guru, katanya sih teman tadi belum sarapan. Lanjutkan membaca “Sarapan Pagi Vs Hajat Pagi”

