Kategori: Culinary

Kuliner Lebaran

Menu lebaran di tiap keluarga pasti berbeda. Jangankan pada etnis atau daerah yang beda, di daerah yang sama pun menunya bisa bervariasi. Ini tergantung dari kebiasaan atau tradisi stempat dan pengaruh dari budaya lain, misalnya karena kawin campur atau karena faktor merantau.

Di rumah orangtua saya di Medan, menu utama lebaran identik dengan rendang. Entah kenapa, kami yang bukan orang Padang mewajibkan rendang. Sepertinya keluarga lain di seantero Medan pun demikian, tak peduli apa sukunya. Apapun makanan utamanya, rendang selalu ada.

Terkadang rendang dimakan dengan ketupat ketan. Cukup dicocol, tidak menggunakan sayur karena ketupatnya sudah gurih dari sononya. Gurih dari mana? Ya dari pengaruh santan kelapa saat perebusan. Lanjutkan membaca “Kuliner Lebaran”

West Lake Restaurant

Tadi malam secara tak sengaja saya menyetel tv Australia dan tercengang dengan tayangan dokumenter mengenai sebuah restoran yang konon terbesar di dunia. Restoran ini terletak di provinsi Hunan, jadi bukan di Beijing, Shanghai atau Hongkong. Jadi, kira-kira kalau di Indonesia, restoran ini ada di Makassar, bukan Jakarta, Surabaya, atau Medan yang nota bene kota terbesar. Lanjutkan membaca “West Lake Restaurant”

Zulaikha’s Effect

Bisnis oleh-oleh di Medan masih berputar pada bika ambon (belum tahu bagaimana sejarah bika ambon masuk ke Medan), bolu gulung, teri, sirup markisa dan kopi. Belakangan saya melihat dendeng aceh di etalase sebuah toko bursa oleh-oleh. Di antara semua oleh-oleh tadi, brand yang sedang naik daun adalah Zulaikha untuk bika dan Meranti untuk bolu gulung.

Senin 13 Oktober 2008, sebelum pulang ke Jakarta, saya menyempatkan diri mampir ke jalan Mojopahit yang dikenal sebagai pusat penjualan bika ambon. Saat itu sekitar pukul 12.00 siang, alangkah terkejut sekaligus mangkelnya saya setelah mendengar dari penjaga toko yang tidak ramah kalau stok bika ambon di toko Zulaikha sudah habis.

“Stok baru ada lagi pukul 13.30 siang. Nanti kembali lagi aja, Bang” Lanjutkan membaca “Zulaikha’s Effect”