Pesawat kami yang akan membawa ke Istanbul masih lama, sekitar pukul 17.00, sehingga kami punya banyak waktu untuk membeli oleh-oleh di Cappadocia. Sebenarnya, kami bisa saja langsung bertolak ke Istanbul kemarin sore, tapi jadwal sudah ditetapkan. Lanjutkan membaca “Suntik Anjing di Halaman Mesjid Jamik (Liburan di Turki #14)”
Kategori: Religion
Islamic Character Building

Penulis: Dr Asep Zaenal Ausop
Penerbit: Salamadani
Harga: Rp125.000
Buku ini ditulis oleh Dr Asep Zaenal Ausop, dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Institut Teknologi Bandung. Mulanya buku ini merupakan materi ajar di ITB, tetapi kemudian diperkaya dengan materi aktual. Meski demikian, jangan khawatir buku ini menjadi terlalu akademis. Buku ini telah dipoles dengan bahasa yang mudah dimengerti, bahkan oleh seorang mualaf sekalipun. Pengalaman mengajar 26 tahun di ITB membuat penulisnya sangat paham mana materi yang perlu tampil dan mana yang tidak. Lanjutkan membaca “Islamic Character Building”
Umroh #4

Setelah empat malam menginap di Mekkah, kami pun harus meninggalkan kota bersejarah ini menuju Madinah Al Munawwarah (Kota Yang Disinari). Kota Mekkah sering diidentikkan dengan kota Nabi Ibrahim, sementara Madinah diidentikkan dengan kota Nabi Muhammad. Kemakmuran kota Mekkah antara lain karena telah didoakan Nabi Ibrahim, sementara kota Madinah telah didoakan Nabi Muhammad agar dua kali lebih makmur dari Mekkah.
Umroh #3

Setelah tuntas melakukan ibadah umroh sebagaimana diuraikan pada postingan Umroh #2, jamaah boleh melepaskan pakaian ihram dan melakukan aktivitas yang tadinya dilarang.Nah, di sinilah nikmatnya kalau sekamar cuma berdua dengan istri. Kalau sekamar harus bertiga atau berempat dengan yang lain pasti tidak akan terjadi hal-hal yang diinginkan.
Umroh #2

Hotel Royal Dar El Eiman (kalau versi EYD Royal Darul Iman) terletak tidak jauh dari pintu satu (Pintu King Abdul Aziz) Mesjidil Haram. Hotel ini berdempetan dengan Hotel Assofwah, dan menempel bagian belakangnya dengan Zamzam Tower. Bagian sampingnya berhadapan langsung dengan pelataran Mesjidil Haram. Hotel ini diklaim sebagai bintang lima, meskipun kalau dilihat dari standar Indonesia setara dengan bintang 3 dan 4. Katanya, standar bintang lima di Mekkah diberikan pada hotel yang jaraknya sangat dekat atau lapis satu dari Mesjidil Haram. Jadi, lupakan saja standar hotel yang umum dipakai.